Jumat, 03 Agustus 2012

[FanFic] You're My Star..


Title                      : You’re My Star
Author                  : Naufaru Hikuto a.k.a Naufal (@nayeol_nau)
Cast                      : Kang Min Hyuk (CN BLUE), Lee Jung Hee (OC)
Cameo                  : Jung Yong Hwa (CN BLUE), Park Ju Shin (OC)
Credit song           : Star by Kang Min Hyuk (OST Heartstrings)
Genre                    : Romance
Rating                   : T
Length                   : oneshot, Song fic
Disclaimer             : cast milik Tuhan, dan cerita milik Author. Tapi ada dikit2 inspirasi dari K-Drama Heartstrings.
Author’s note       : Annyeong! Akhirnya, fanfic pertamaku jadi. Terispirasi dari K-Drama Heartstrings yang kebetulan dibintangi oleh Kang Min Hyuk. Kang Min Hyuk biasku di CN Blue*trus gw suruh bilang apa?* :P. Dan setelah ndengerin lagu Star yang juga dinyanyiin Min Hyuk, munculah ide untuk buat fanfic. Dan jadilah fanfic ini. Gregetan pengen cepet-cepet nyelesein sampai akhirnya jam 2 malem selese. Maaf kalau fanfic ini kurang menarik, bahasanya aneh. Yah, ini fanfic pertama. Dan fanfic ini hanya dibuat dalam 1 hari. Jadi, maklumi ya.. hahahaha.. ok.. selamat membaca. Oh iya, maaf kalo ada typo. Hehehe.. soalnya buatnya udah rada ngantuk.
Note                      : jangan lupa, kalo punya lagu Star by Kang Min Hyuk (OST Heartstrings) baca fanfic ini sambil ndengerin lagu itu. pasti akan lebih asyik. Hehehe..

.
.
.
haneure bitnadon byori (Star that shines in the sky)
jo molli bitnadon byori (Star that shines far away from me)
ne mame neryowannabwa (Seems like you came down to my heart)
gaseume segyojin byori (Star engraved in my heart)
gaseume bitnadon byori (Star that shines in my heart)
ama noin-got gata (I think that might be you)
-

Kang Min Hyuk POV
Anak itu lagi. Apa yang sedang dilakukannya? Sepertinya dia siswa SMA. Apa dia sedang melamun? Memikirkan pacarnya? Aaaa.. ani ani aniyeo… jangan! Dia tak boleh punya pacar! Dia sudah seperti bintang yang bersinar dihatiku. Namun aku belum punya keberanian untuk mengenal bintang itu.
Author POV
“ya! Kang Min Hyuk! Ayo mainkan Drummu. Semua orang memandangmu.” Teriak Yong Hwa. “Haa.. kau melamun ya?” omel Yong Hwa, sang Vokalis sekaligus Gitaris yang sedikit cerewet. Yong Hwa memandang ke sekeliling mencari siapa yang sedang diperhatikan oleh Drummer nya itu.
“Aisshh.. Hyung, babo! Kaget tau! Dasar.” Min Hyuk menggerutu sambil mengambil stik drumnya yang terjatuh.
“Aaaa.. gadis itu ya? Kau mau tahu? Aku kenal gadis itu.” Ucap Yong Hwa enteng sambil menunjuk kea rah Jung Hee. Min Hyuk membelalakan matanya. Kaget.
“Mwoya? Kkkkk kau kenal gadis itu?”
“ne~ aku kenal.” Yong Hwa mengangguk sambil membenarkan mic yang ada didepannya.
“eeemm.. berarti, kau tahu nama gadis itu? Beri tahu aku! Hyung! Please~~. Kalau kau memberitahuku, kau akan kutraktir makan nanti.” mohon Min Hyuk pada Yong Hwa.
“jeongmalyeo?? Traktir yeaaaa!!! Geure~~ tapi nanti setelah kita tampil. Kau tahu, semua pengunjung sedang menantikan penmpilan band  kita. Lihat! Termasuk gadis itu. Berikan penampilan terbaikmu agar gadis itu melirikmu. Hahaha..”
“Ooo.. ne hyung!” Min Hyuk tersenyum memandang gadis itu. dan mereka pun memulai pertunjukan band mereka.
Lee Jung Hee POV
Seperti biasa, aku mengunjungi Blue Café yang letaknya tak terlalu jauh dengan sekolahku. Kau tahu, tempat ini sangat bagus untuk mencari inspirasi. Ditambah lagi, di Café ini ada sebauh Band yang cukup terkenal. The Water Band. Vokalisnya tampan. Jung Yong Hwa namanya. Dia itu masih saudara denganku. Selain tampan suaranya juga bagus. Aku suka lagu-lagu yang mereka ciptakan. Namun, bertolak belakang dengan sang vokalis, sang Drummer terlihat acak-acakan. Aku tak tahu namanya. Tetapi entah kenapa charisma sang Drummer menarik perhatianku. Aksinya ketika mengebuk-gebuk drum terlihat sangat keren.
Aku memilih tempat duduk yang berada dekat kaca jendela agar bisa leluasa melihat kearah luar café. Selain itu, dari sini bisa melihat dengan jelas aksi drummer The Water band. Hahaha..

--

Author POV
1 Jam berlalu, akhirnya Jung Hee menemukan ide untuk novel yang sedang dia buat. Novel ini hampir selesai. Karena itu akhir-akhir ini Jung Hee sering mempir ke café ini, agar novelnya cepat jadi dan akan segera diterbitkan. Ya, itung-itung untuk menambah uang jajannya.
aju oren mon yetnalbuto, na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara…
Handphone Jung Hee bergetar. Dengan segera Jung Hee mangmbil HP nya yang ada didalam tas.
 “Yeboseyeo? Ada apa Eomma?”
“ne~ akan kupesankan 1.”  “Ne~”
 “Aishsh.. dasar Jung Woon. Dasar anak manja. Kenapa dia tidak beli sendiri. Berjalan keluar dan membeli jus sendiri. Dan akhirnya aku yang terlibat. Dasar anak malas!” Jung Hee menggerutu. Ibunya menelpon agar Jung Hee membelikan adiknya jus mangga. Jung Hee paling sebal kalau disuruh mampir dan itu hanya untuk memuaskan keinginan adiknya, Jung Woon.
Kruuukkk kruuuyyyuuk
Cacing di perut Jung Hee memberi isyarat agar majikannya itu segera memasukkan makanan ke dalam perut. Tanpa pikir panjang, Jung Hee melangkahkan kakinya ke sebuah Restoran. Lapar dan ingin segera makan makanan yang lezat.
Sementara itu ditempat parkir Blue café…
“Hyuuuung!! Yong Hwa hyuung!!” Min Hyuk teriak memanggil Yong Hwa.
“NEEE~~~!!!” dari kejauhan Yong Hwa menyaut. “Ada apa??”
“hey, kau harus menepati janjimu.”
“janji apa? Ohiya. Aku tahu. tapi jangan lupa traktir yaa!!”
“ok.. ok.. tapi sekarang beritahu aku dulu!” Min Hyuk sudah tak sabar menunggu. Yong Hwa yang sedang menyandarkan sepedanya pada tembok, terlihat tersenyum melihat temannya sedang bahagia.
“kau tahu.. dia itu siswa SMA Sophia. Sekarang dia duduk di bangku kelas 3. Mau tahu namanya??” Yong Hwa membuat Min Hyuk semakin penasaran.
“aaaiiishh.. cepat hyung. Kau jangan membuatku mati penasaran dong.” Canda Min Hyuk.
“baiklah. Lee Jung Hee. Puas?!”
“M…m…mm… mwo? Lee.. Lee Jung Hee. Lee Jung Hee ya?? Namanya bagus seperti orangnya.” Min Hyuk tersenyum.
“sekarang, giliran kau yang menepati janjimu. Ayo traktir aku makan!”
“Aaa.. baiklah. Aku juga sudah sangat lapar.” Min Hyuk tersenyum sembari memegang perutnya yang keroncongan.
“kau selalu saja seperti itu. dimanapun dan kapanpun, kau selalu lapar. Dasar!” celetuk Yong Hwa.
“inilah aku. Aku tak tau kenapa aku selalu lapar. Mungkin karena cacing didalam perutku ada banyak jumlahnya.” Canda Min Hyuk. “Ayo!”

--
“Hyung, kau mau pesan apa??” tawar Min Hyuk.
Yong Hwa sedang sibuk membaca food list yang isinya banyak sekali nama makanan. Semuanya terlihat enak. Jelas saja. Ini Restoran mahal.
“emm.. aku pesan ini! Udang saus tiram. “ akhirnya Yong Hwa memesan 1 makanan.
“baiklah. Aku bakso! Bakso ya!! Emm.. tunggu. 3 mangkok. Hehe” Min Hyuk tersenyum.
“Mwo?? Dari banyak jenis makanan, kenapa kau hanya memesan Bakso yang dimana-manapun dijual. 3 mangkok pula. Dasar orang aneh. Ckckck. “ celoteh Yong Hwa. Kalau ditanya siapa orang paling aneh sedunia, Yong Hwa pasti akan menjawab Kang Min Hyuk. Jelas saja. Tingkah lakunya memang aneh. Cara berpakaiannya saja aneh. Penampilannya juga aneh. Tapi, kalau sudah memegang stik drum, Min Hyuk kelihatan sangat keren. Orang paling keren sedunia. Hahaha
“biar saja. Direstoran ini, Baksonya sangat enak!” jawab Min Hyuk acuh.
“heee.. kau ini. Aaahh.. terserah kau saja lah.”
30 menit kemudian…
“ya, Min Hyuk-ah.. aku kenyang. Gomawo ya semua ini. Aku sudah benar-benar kenyang.” Ucap Yong Hwa kekenyangan. “perutku sudah mulai buncit. Aaasshh..”
“hah? Kau sudah kenyang? Tambah lagi? Aku masih belum kenyang. Malah masih lapar. Noona! 1 lagi ya! Aku masih lapar.” Teriak Min Hyuk memanggil pelayan restoran.
“Mwoya? Tambah lagi? Aasshh aku tidak tahan melihatmu. Sebegitu enaknya Bakso itu? sampai-sampai kau sudah nambah 3 kali. Gila kau ini. Ckckck” omel Yong Hwa. Tiba-tiba ringtone hp Yong Hwa berbunyi.
“Yeoboseyeo?” “ne hyung.. aku segera pulang.” “ne~~”
Cklik. “Min Hyuk-ah, Hong Ki Hyung menelpon menyuruhku segera kembali ke Blue café. Kau bagaimana?” Tanya Yong Hwa.
“hmm? Aku masih lapar. Kau saja duluan. Aku yang membayar semua.” jawab Min Hyuk.
“geure~ makan saja yang banyak sampai kenyang. Aku pulang dulu ya! bye!” Yong Hwa berjalan keluar Restoran. Ketika dipintu Restoran, Yong Hwa tidak sengaja menabrak seorang gadis.
“Aaahh.. aduuh.” Gadis itu mengaduh.
“Andwae.. gwaenchanayeo? Kau tak apa? Aaahh.. kau Lee Jung Hee kan? Iya! Kau Lee Jung Hee. Apa kabar?” ternyata gadis yang ditabrak Yong Hwa adalah Lee Jung Hee.
“ Aah.. Jung Yong Hwa oppa. Ne~ Gwaenchana. Aku tak apa-apa. Baik. Kau tahu oppa. Aku sering melihatmu di Blue café. Kau vokalisnya kan?”
“Ooo.. iya. Bagaimana penampilanku di café? Keren kan?”
“sangat keren. Teman-temanku mengagumimu oppa. Aku juga. Lagu yang kau ciptakan bagus.” Puji Jung Hee pada Yong Hwa. Seketika Yong Hwa tersipu malu.
“Hmm.. Gomaweo pujiannya. Oh iya. Aku lupa. Aku harus segera ke Blue café. Sesorang menungguku. Kapan-kapan kita ngobrol lagi. Ok?! Annyeonghi!” kemudian Yong Hwa berlari menuju tempat parkir.
-
ttollineun soriga deullini, Oh Star (Can you hear a quavering voice? Oh star)
tteugoun simjangeul neukkini, You’re my star  (Can you feel my passionate heart? You’re my star)
-
Min Hyuk yang sedang asyik dengan makanannya, belum menyadari bahwa orang yang sedang disukainya masuk ke restoran yang sama dengannya sekarang. Sementara itu, Jung Hee melihat sekitar mencari-cari tempat duduk yang tersisa. Disudut ruangan Jung Hee melihat seseorang yang lahap sekali menyantap makanannya. Sepertinya sudah 5 mangkok yang dia makan. Jung Hee geleng-geleng kepala.
“ckckck.. lahap sekali makannya. Aku jadi sangat-sangat lapar.” Kemudian Jung Hee duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat Min Hyuk. Setelah itu Jung Hee melirik lagi ke tempat Min Hyuk.
“sepertinya aku tak asing dengan orang itu. hmm.. siapa ya? Aah.. drummer itu! Drummer keren itu. mungkin dia lelah menggebuk drum, makannya dia makan dengan sangat lahap.” Gumam Jung Hee. Setelah itu dia focus terhdap makanannya dan mulai menyantap makanannya.
Min Hyuk yang sedang lahap, merasa seperti ada yang sedang mengamatinya. Min Hyuk melihat ke sekeliling ruangan. Manic matanya menemukan seorang gadis yang disukainya. Lee Jung Hee. Gumam Min Hyuk dalam hati. Kini dia tahu nama gadis itu. Min Hyuk pun tersenyum sembari memperhatikan Jung Hee yang sedang focus ke makanan yang ada dihadapannya.
“dia pun terlihat manis saat makan. It’s really my star.” Min Hyuk berkata pada dirinya sendiri. Memuji sang bintang. “Aahh. Akhirnya aku kenyang juga. Tapi, bintangku masih disini. Akan kutunggu bintangku hingga dia selesai makan. Oh bintang..” Min Hyuk tersenyum kembali memperhatikan Lee Jung Hee. Jung Hee sepertinya sadar ada yang sedang memperhatikan dirinya. Dia melihat ke sekitar. Dan akhirnya, matanya menemukan sepasang mata yang sedang memperhatikannya.
“haa? Drummer keren itu. dia sedang melihatku?” Tanya Jung Hee pada dirinya sendiri. Kemudian Jung Hee tersenyum pada Min Hyuk. Min Hyuk yang tahu kalau Jung Hee sedang melihatnya, melambaikan tangan kepada Jung Hee. Seperti menyapa. Jung Hee membalas melambaikan tangannya dan tersenyum.
“Ohh.. Bintangku tersenyum padaku. Jinjaa?? Aah.. Gomawo Tuhan. Senyumnya manis sekali.” Min Hyuk membenarkan kacamatanya yang melorot. Dan kemudian melanjutkan perhatiannya pada Jung Hee. Jung Hee melanjutkan makan.
“Aahh.. aku bosan disini. Sebaiknya aku menunggunya diluar.” Min Hyuk beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke kasir. Setelah itu dia berjalan keluar dan menunggu Jung Hee dudu di taman depan Restoran.
Tak lama kemudian, Jung Hee keluar dari Restoran dan berjalan kaki. Min Hyuk diam-diam mengikuti Jung Hee dibelakang.
aju oren mon yetnalbuto, na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara…
HP Jung Hee bergetar. Dengan segera Jung Hee mengangkat telponnya. Dari Eommanya.
“ne~ eomma. Tunggu sebentar. Ini aku hampir sampai di kedai jus…. Ne~ aku habis makan. Aku lapar…. Ne~” Jung Hee menutup telponnya. Dan mendesah. “ssshhh.. Jung Woon. Sabar ya!!” Jung Hee menggerutu. Kemdian Jung Hee berhenti dan masuk kedalam Kedai jus buah. Min Hyuk juga ikut masuk kedalam kedai jus itu.
“Eonnie, aku pesan Jus mangga satu dan jus nanas satu ya! Dibungkus. Gomawo!” pesan Jung Hee.
“Noona, aku pesan jus Strawberry 1 ya!” Min Hyuk pun ikut memesan jus. Jung Hee menoleh ketika mendengar suara Min Hyuk yang sedng memesan jus.
“hee?? Itu kan drummer keren itu. kenapa dia juga bisa ada disini? Apa dia mengikutiku?” ucap Jung Hee heran. Min Hyuk menoleh ke Jung Hee dan tersenyum pada Jung Hee. Jung Hee pun membalas senyumannya.
-
aju oren mon yetnalbuto  (From a long time ago)
na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara  (I know that you are the love I’ve been dreaming of)
onjena hamkke hejwo  (Let us always be together)
aju oren siganeul-lodo  (Even if time passes)
neul gateun jarieso bitnajugil  ((hope that you) Always shine on the same place)
nemam noegeman billyojulge  (My heart, will only be given to you )
-
“noona.. uangku kurang. Bagaimana?” Min Hyuk memelas dihadapan Noona-noona pelayan di kedai jus sambil merogoh-rogoh saku celananya mencari uang. Uang Min Hyuk habis untuk membayar makanan di restoran tadi. Min Hyuk menyesal telah mebeli bakso dengan jumlah banyak. Dan kini, dia tidak bisa membayar jus yang dia beli. Dari kejauhan, Jung Hee yang mendengar percakapan pelayan kedai dengan Min Hyuk pun berbalik arah. Jung Hee merasa kasihan terhadap Min Hyuk wajahnya memelas menatap pelayan kedai.

“Eonnie, ini uang kekurangannya.” Jung Hee meberikan uangnya kepada pelayan kedai. Min Hyuk mendongakan kepalanya dan melihat Bintangnya ada dihadapannya sekarang.
“A.A.Aniiyaa.. k.k.kkau.. tak usah. Aku tidak apa-apa.” Min Hyuk gugup.
“Gwaenchana. Aku hanya ingin menolongmu. Jadi, jangan menolak ya.” Jung Hee tersenyum pada Min Hyuk. Jantung Min Hyuk berdebar-debar sangat kencang. Hanya tersenyum membalas Jung Hee yang bisa dilakukannya.
“emm.. Gomaweo! Mianhae merepotkanmu.“ Min Hyuk membungkuk menunjukkan rasa terimakasihnya. “boleh tahu siapa namamu?” Tanya Min Hyuk pura-pura belum mengetahuinya.
“umm. Lee Jung Hee. Kalau kau oppa?” Tanya Jung Hee. Huwaa?? Dia memanggilku oppa! Teriak Min Hyuk dalam hati.
“Emm.. Kang Min Hyuk.” Jawab Min Hyuk. Pipinya bersemu merah.
“oppa, sepertinya kau itu drummer keren The Water band yang ada di Blue café ya?” Tanya Jung Hee. Mwo? Drummer keren? Bintangku menyebutku Drummer Keren. Waaaaaaaaww.. kalau saja dia tidak mempunyai rasa malu sedikitpun, pastinya Min Hyuk sudah loncat-loncat kegirangan.
“mwo? Drummer keren? Sekeren itukah aku?” Min Hyuk mengangkat kerah kemejanya. Narsis.
“ne~ kau sangat keren ketika menggebuk-gebukkan stik drummu. Aku sering melihatmu sewaktu kau memainkan drum. Kereen..” ujar Jung Hee membuat Min Hyuk tersenyum malu.
Kau tahu, aku juga sering memperhatikan tingkah lakumu saat aku menggebuk stik drumku. Ucap Min Hyuk dalam hati. Aku juga sering melihatmu tersenyum kepadaku. Ketika itulah aku menyukaimu. Tapi ini bukan saatnya mengatakan itu padamu.
“oppa, kau sedang melihat apa?” Jung Hee membuyarkan lamunan Min Hyuk. Min Hyuk terkejut ketika Jung Hee menyadari kalau Min Hyuk sedang melamun.
“Eo? Aahh.. tidak. Aku sedang tidak melihat apapun. Hanya sedang sedikit berpikir.” Canda Min Hyuk. “bisa kita menobrol sebentar?” tawar Min Hyuk. Min Hyuk ingin tahu lebih banyak tentang Jung Hee.
“eemm.. tapi adikku sedang menunggu jus nya dirumah. Lain kali ya. Emm.. kita bisa mengobrol besok di Blue café. Hampir setia pulang sekolah aku mampir ke sana.” Tolak Jung Hee.
Kalau itu, aku sudah tahu dari dulu Jung Hee-ah. Tak ada jalan lain. Min Hyuk pun mengangguk.
“ok, kalau begitu, bolehkah aku mengantarmu pulang? Itung-itung sebagai rasa terimakasihku karena kau sudah membayarkan aku jus tadi.” Tawar Min Hyuk.
“emm. Baiklah. aku tidak bisa menolak kebaikanmu. Rumahku kearah utara. Apa tidak berlawanan arah dengan mu?” Tanya Jung Hee.
“utara? Kebetulan sekali. Rumahku juga kearah utara. Ayoo. Kita bisa naik bus bersama-sama. Emm.. aku tak membawa motor. Hehe. Tak apa kan?”
“Gwaenchana. Aku juga biasa naik bus. Gaja!” ajak Jung Hee.
“gaja!” dan akhirnya mereka berdua pun berjalan bersama.
Sesampainya di halte..
“Busnya lama sekali..” Jung Hee bolak-balik menengok jam tangannya. “sudah jam 3. Pasti Jong Woon sudah menunggu jusnya.” Jung Hee membuka percakapan. Keduanya terlihat sangat canggung. Saking berdebarnya, Min Hyuk tak bisa berkata-kata.
“iya.”
aju oren mon yetnalbuto, na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara….
Mwo? Itu kan lagu solo pertamaku. Ucap Min Hyuk dalam hati.
“waa.. pasti dari eomma.” Jung Hee mengakat telponnya. Benar, dari eommanya.
“ne eomma. Ini sebentar lagi. Aku sudah membeli jusnya… ne~.. dalam perjalanan eomma… ne~~” cklik. Jung Hee menutup telpon.
“emm.. itu tadi lagu Star kan?” Tanya Min Hyuk.
“eo? Ne~ itu lagu Star. Aku sangat suka lagu itu. itu lagu favoritku. Suara penyanyinya sangat lembut. Isi lagunya juga sangat bagus. Tapi aku tidak tahu siapa penyanyi aslinya. Lagu ini kudapat dari seorang teman. Temanku juga tak tahu siapa penyanyi nya. Huft. Kalo saja aku tahu, aku pasti akan menjadi fans beratnya dan akan mendownload semua lagunya. Dan kalo saja bisa, aku ingin penyanyinya menyanyikan lagu ini dihadapanku dan menyanyi khusus untukku. Tapi itu tidak mungkin.” Jelas Jung Hee panjang lebar. Jung Hee belum tahu kalau sebenarnya Kang Min Hyuk lah penyanyi asli lagu itu.
“Ooo.. seperti itukah?” Min Hyuk pura-pura. “boleh aku mendengarnya?”
“tentu saja. Kau pasti juga akan suka!” Jung Hee girang. “ ah itu busnya! Kita naik dulu. Nanti didalam bus, kau boleh mendengarkannya. Gaja!” mereka berdua pun masuk kedalam bus dan duduk sebangku.
“tak apa kan kalau aku sebangku denganmu?”
“ne gwaenchana. Jangan khawatir. Duduk saja.”
“ini.” Jung Hee memberikan earphonenya pada Min Hyuk.

haneure bitnadon byori
jo molli bitnadon byori
ne mame neryowannabwa
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul neukkini, yo my star ~

“kau benar. Suaranya lembut. Lagunya juga sangat enak didengar.” Min Hyuk melepas earphonenya dan memberikannya pada Jung hee. Min Hyuk baru sadar. Ternyata memang suaranya sangat lembut dan bagus saat menyanyikan lagu itu. ingin sekali rasanya Min Hyuk meberi tahu bahwa penyanyi aslinya itu sedang berada dihadapan Jung Hee. Namun, ini bukan saat yang tepat. Min Hyuk akan berpikir dan merencanakannya dahulu.
Jika kau masih ingin mendengarnya, kita bisa mendengarkan berdua.” Jung hee kembali memberika earphone sebelah kanannya kepada Min Hyuk.
“eung.. emm.. Jung Hee-ah.. boleh kita bertukar nomor handphone? Agar kita bisa lebih akrab.”
“eo? Em.. baiklah. ini.. “ Jung Hee mengangguk. Kalau saja bisa, Min Hyuk pasti sudah berteriak sekencang-kencangnya. Bintangnya memberinya nomor Handphone!
“ok.. Gomawo!” Min Hyuk tersenyum menatap Jung Hee. Jung Hee pun ikut tersenyum.
Beberapa saat kemudian, bus berhenti. Jung Hee pun turun dari bus.
“sudah sampai ya?” Tanya Min Hyuk. Min Hyuk juga ikut turun dari bus.
“ne~ rumahku didaerah sini.” Jawab Jung hee.
“berarti rumah kita berdekatan. Rumahku juga ada didaerah sini.”
“Jinja?”
“ne~ ayo, kita bisa berjalan bersama.”
“hmm..” Jung Hee mengangguk.
Mereka pun berjalan bersama hingga akhirnya sampai diperempatan dekat rumah Jung Hee.
“oppa, rumahku belok ke sebelah kiri. Kalau oppa?”
“aku juga disebelah kiri. Waoo.. rumah kita berdekatan ternyata. Aku baru sadar kalao aku punya tetangga yang sangat cantik manis dan baik hati.”
“jinnjaaa?? Jangan berlebihan oppa.” Jung Hee tersipu malu.
“eung.. “ Min Hyuk sangat gembira sekarang. Rumah bintangnya ternyata tak jauh dari rumahnya. Malahan, sagat berdekatan. Hanya berjarak 2 rumah.
“ini rumahku Jung Hee-ah. Kalau mau mampir, mampir saja. Jangan sungkan-sungkan. Dengan senang hati, pintuku terbuka lebar untukmu. Hehe.” Tawar Min Hyuk.
“baiklah. kalau ada waktu, aku akan mampir. Rumahku ada dipojok jalan. Kau juga ya oppa! Mainlah kerumahku. Sampai jumpa oppa!” Jung Hee berbalik arah dan berlari meuju rumahnya yang hanya berjarak 2 rumah dari rumah Min Hyuk.
“Annyeonghi! Gomaweo Jung Hee!” Min Hyuk berteriak kepada Jung Hee yang kini sudah berada didepan gerbang rumahnya.
Ini akan menjadi malam yang sangat indah. Lihat! Malam ini pasti Bintang bersinar sangat terang seolah sednang tersenyum padaku. Gumam Min Hyuk.

-
ttollineun soriga deullini  (Can you hear a quavering voice? Oh star )
tteugoun simjangeul neukkini  (Can you feel my passionate heart? you’re my star)
-

--

Keesokan pagi..
Jung Hee keluar membuka gerbang rumahnya. Diwaktu yang sama, Min Hyuk juga membuka gerbang rumahnya. Jung Hee melihat Min Hyuk yang sedang menutup pintu gerbang. Begitu pula Min Hyuk. Min Hyuk menengok kearah Jung Hee dan tersenyum.
“hey Jung Hee-ah. Mau berangkat sekolah ya? Bagaimana kalau kita berangkat bersama-sama?”
“eung. Gaja.”
“emm Jung hee-ah, apakah nanti kau akan mampir ke Blue café lagi?”Tanya Min Hyuk dengan gugup.
“ne~ seperti biasa. Aku akan menyelesaikan novelku. Memangnya ada apa?”
“emm. Tak ada apa-apa. Hanya ingin bertanya.”
Kau tahu, Jung Hee, aku akan membuat kejutan untukmu nanti. Tunggu saja.
“o oppa. Sekolahku kearah barat. Bagaimana dengan mu?”
“emm.. kampusku ke arah timur. Yah, kali ini kita harus berpisah. Daah!” Min Hyuk sedih. Kali ini dia harus berpisah dengan bintangnya. Tapi tenang saja. Nanti di café pasti dia akan bertemu dengan bintangnya lagi. Jadi, jangan khawatir Kang Min Hyuk!
“dah oppa! Sampai jumpa!” Jung Hee melambaikan tangannya pada Min Hyuk. Min hyuk pun membalasnya.

--

“Jung Hee! Lee Jung Hee!” Park Ju Shin, teman sekelas Jung Hee memanggil Jung Hee yang sedang berjalan kearah halte bus.
“Ada apa Ju Shin??”
“eodiga?” Tanya Ju Shin.
“emm.. seperti biasa. Ke Blue café. Novelku hampir jadi. Aku mencari inspirasi disana. Kau mau ikut??”
“emm. Boleh. Aku ingin refreshing sebelum belajar Fisika untuk ulangan lusa.”
“kau ini.”
“memangnya kau tidak belajar? Kerjaanmu sepertinya hanya membuat novel yah? Tapi bagaimana bisa kau mendapat peringkat 1 dikelas kalau kerjaanmu hanya menulis novel, eo?!”
“eo? Aku belajar di malam hari.”
“ehmm.. kalau itu si aku juga. Geuree, geurom, gaja! Kita ke Blue Café.”
“gaja!”
Sesampainya di Blue café…
“kita duduk di situ ya. Seperti biasa, aku selalau duduk disitu.” Jelas Jung Hee.
“ye~~ geuree.. sepertinya disitu tempat yang nyaman yaa..”
“jelas..”
“sepertinya akan ada pertunjukan sebuah band ya?” Tanya Ju Shin.
“ne~ benar. The Water band namanya. Kau tahu, vokalisnya tampan. Tapi aku lebih suka drummernya. Kereen..” Jung Hee dengan semangat memberitahu Ju Shin tentang The Water band.
“jeongmalyeo? Aku jadi penasaran.”
“Tunggu saja. Sebentar lagi mereka akan tampil.”
Sementara itu, Min Hyuk bersiap naik ke panggung dan membawa drum kecilnya. Yong Hwa mengikuti Min Hyuk dan membawa gitar akustiknya. Sepertinya akan ada sesuatu yang berbeda dari penampilan The Water band.
Min Hyuk dan Yong Hwa sudah siap di tempat duduknya di panggung. Siap membawakan sebuah lagu. Min Hyuk mencoba mengetest mic yang dipegangnya.
“Itu dia! yang memgang gitar itu vokalisnya. Dan yang memegang drum itu drummernya. Tapi kenapa yang yang memegang mic bukan vokalisnya ya?”
“jinja? Vokalisnya sangat tampan! Kyaaa.. “ Ju Shin sudah mulai dengan aksi layaknya seorang fangirl.
Kemudian, Min Hyuk pun mulai menyanyi.

haneure bitnadon byori
jo molli bitnadon byori
ne mame neryowannabwa
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul neukkini, yo my star ~

“mwo? Ini kan lagu Star. Lagu favoritku. Kenapa Min Hyuk oppa bisa menyanyikannya dengan sangat persis seperti penyanyi aslinya?” Jung Hee terkejut ketika lagu favoritnya dinyanyikan oleh Min Hyuk. Min Hyuk sangat menghayati ketika dia sedang bernyanyi. Sesekali, Min Hyuk melihat kearah Jung hee dan tersenyum kepada Jung Hee.
“kyaaaa!! lihat Jung Hee! Drummer nya tersenyum kearah kita! kyaaa.” Teriak Ju Shin histeris. Jung Hee pun menuutup telinganya. Teriakan Ju Shin benar-benar akan membuat gendang telinga Jung Hee pecah.
“ya aku tau Ju Shin, tapi jangan teriak didekat telingaku dong.” Gerutu Jung Hee. Kemudiandia kembali memperhatikan Min Hyuk dan menggeleng-gelengkan kepalanya seirama dengan music. Min Hyuk oppa benar-benar sngat persisi seperti penyanyi aslinya. Apa dia penyanyi aslinya? Tapi mana mungkin. Aaishh.. sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Pikir Jung Hee dalam hati. Tapi dia berharap kalau Min Hyuk lah penyanyi asli lagu Star itu.
Dan akhirnya, lagu Star itu pun sukses membuat semua pengunjung café tercengang. Mungkin akan ada banyak fans Min Hyuk bermunculan setelah ini. Termasuk Ju Shin.
“huwwaaa.. Drummer itu benar-benar keren. Tapi entah kenapa aku lebih tertarik vokalisnya. Dia lebih tampan. Permainan gitarnya juga sangat bagus.” Ju Shin akhirnya benar-benar menjadi seorang fangirl dari Yong Hwa oppa.
“hmm.. terserah kau saja. Pertunjukan selesai. Aku kan melanjutkan novelku. Ini hampir jadi. Jangan ganggu aku ya..” Jung Hee memperingatkan Ju Shin agar tidak mengganggunya ketika menulis novel.
“ya! Lee Jung Hee. Lalu untuk apa aku disini ha? Baiklah. Aku akan pulang. Aku tidak akan mengganggumu.” Ucap Ju Shin dengan nada kesal.
“yaa.. itu lebih bagus.” Jung Hee tersenyum dan melirik kearah Ju Shin. Ju Shin pun mencubit tangan Jung Hee. “Aah. Sakit Ju Shin!”
“dasar. Baiklah. aku pulang sekarang. Semoga novelmu itu sukses dan akan digemari banyak orang!”
“yaa.. Aamiin. Hahahaha..” Ju Shin pun pergi meninggalkan Jung Hee.
Setelah turun dari panggung, Min Hyuk kembali memperhatikan Jung Hee.
“Hyung, kau bisa membantuku kan? Nanti malam jam setengah delapan di taman itu ya!” Min Hyuk memastikan Yong Hwa untuk dapat membantu melancarkan rencana Min Hyuk. Setelah semalam berpikir, Min Hyuk berhasil membuat rencana untuk Kencn pertamanya nanti malam. Kencan? Sebenarnya ini bukan kencan. Melainkan pengakuan. Yeah.. confessing.
“sepertinya anak itu sedang sibuk. Sebaiknya nanti saja aku mengirim pesannya. Aku takut dia terganggu.” Min Hyuk berkata pada dirinya sendiri. “Kang Min Hyuk! Fighting!!” Min Hyuk menyemangati dirinya sendiri.
2 jam kemudian.,
“yosh! akhirnya. Novel ke-3 ku jadi! Yeeeaahh.. “ Jung Hee tersenyum gembira karena novel ke-3 nya sudah jadi. Dengan segera, Jung hee mengirimpesan pada Ju Shin.
To        : Park Ju Shin
Hey, novel ke-3 ku sudah jadi. Dengan senang hati akan kutawarkan kau menjadi pembaca pertama novel ke-3 ku ini. Kau mau kan?
Setelah mengirim pesan untuk Ju Shin, Jung Hee pun membereskan semua barang-barang nya dan memasukkannya kedalam tas. Tahu kalau Jung Hee sudah tidak sibuk lagi, segera mengirim pesan yang dengan susah Min Hyuk merangkainya.
Min Hyuk POV
To        : Lee Jung Hee my star
Hey Jung Hee-ah! Apa nanti malam kau tidak sibuk/tidak ada acara? Kuharap tidak.
Sent. Yah. Akhirnya terkirim juga. Semoga sesuai dengan apa yang kurencanakan.
Jung Hee POV
Teteteerreeet..
Cepat sekali Ju Shin membalasnya. Dasar Ju Shin.
“Eo? Bukan dari Ju Shin. Tapi dari Min Hyuk oppa. Ada apa yaa??
From   : Kang Min Hyuk oppa
 Hey Jung Hee-ah! Apa nanti malam kau tidak sibuk/tidak ada acara? Kuharap tidak.
Min Hyuk oppa? Kenapa dadaku berdebar sangat kencang ya? Apakah sesuatu akan terjadi?
To        : Kang Min Hyuk Oppa
Anii.. tidak ada. Memang ada apa oppa?

Min Hyuk POV
Aahh. Ini dari Jung Hee. Semoga benar-benar sesuai rencana.
From   : Lee Jung Hee my star
Anii.. tidak ada. Memang ada apa oppa?
Aaahh. Benar! Sesuai rencana!
To        : Lee Jung Hee my star
Emm.. bisakah nanti malam kita bertemu di taman di perempatan gang dekat rumah kita?

Jung Hee POV
Ada pesan masuk. Dari Min Hyuk oppa!
From   : Lee Jung Hee my star
Emm.. bisakah nanti malam kita bertemu di taman di perempatan gang dekat rumah kita?
To        : Kang Min Hyuk oppa
Eeuungg.. kuusahakan bisa oppa. Jam berapa oppa?
Jantungku berdebar-debar. Ada apa ini?

Min Hyuk POV
Jung Hee bisa. Yeaaahh.. bintang itu akan benar-benar segera jadi milikku!
-
aju oren mon yetnalbuto  (From a long time ago)
na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara  (I know that you are the love I’ve been dreaming of)
onjena hamkke hejwo  (Let us always be together)
aju oren siganeul-lodo  (Even if time passes)
neul gateun jarieso bitnajugil  ((hope that you) Always shine on the same place)
nemam noegeman billyojulge  (My heart, will only be given to you )
-
--


Author POV
Malam hari pukul 07.00…
Jung Hee sudah rapih dengan pakaiannya. Walaupun ini bukan kencan atau semacamnya, tapi ia harus tetap terlihat rapi. Diikatnya rambut yang tergerai indah itu agar lebih rapi.
“siap. Kira-kira apa yang dilakukan Min Hyuk oppa nanti ya? Aku jadi penasaran.”
Dan Jung Hee pun keluar berjalan meuju taman.
Sesampainya ditaman, tidak ada seorangpun yang dilihatnya. Yang ada, hanya lilin lilin disepanjang jalan utama di taman itu.
“untuk apa lilin ini? Aahh.. biarkan saja. Ini pasti kerjaan anak kecil disekitar taman. Mungkin anak itu lupa mematikan lilinya.” Pikir Jung Hee. Kemudian dia berjalan menuju salah satu ayunan di taman itu.
Min Hyuk POV
“Hyung! Kau sudah menyiapkan semuanya kan? Setelah ini berjalan dengan sukses, akan kuarltir makan kau. Do’akan aku ya!!” aku memastikan semua kepada Yong Hwa hyung.
“yes sir. Semua sudah siap. Baiklah, akan kutagih janjimu nanti! Semoga sukses!” ucap yong Hwa hyung memberi semangat padaku.
Semoga berjalan sesuai rencana. Langit cerah, bintang bertaburan. Kang Min Hyuk! Fighting!
Author POV
Di taman…
Ketika Jung Hee sedang asyik bermain ayunan dan melihat bintang di langit, tiba-tiba terdengar suara gitar diujung jalan utama taman.
haneure bitnadon byori
jo molli bitnadon byori
ne mame neryowannabwa
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul neukkini, yo my star ~
“eo? STAR!” Jung Hee terkejut. Jung Hee menatap orang yang kini ada didepannya. Kang Min Hyuk! kemudian kembali menikmati lagu Star yang kini dinyanyikan oleh Min Hyuk.
“benar-benar seperti penyanyi aslinya. Sangat lembut.”
Min Hyuk berjalan diantara lili-lilin yang menyala yang telah di set oleh Yong Hwa.
aju oren mon yetnalbuto na kkumkkwowatdon sarangi, noin-gol ara
onjena hamkke hejwo
aju oren siganeul-lodo
neul gateun jarieso bitnajugil
nemam noegeman billyojulge
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul neukkini, yo my star ~
Dan sekarang Min Hyuk benar-benar ada dihadapan Jung Hee. Min Hyuk terlihat sangat tampan dengan kemeja warna biru kotak-kotak.
aju oren mon yetnalbuto na kkumkkwowatdon sarangi
noin-gol ara
onjena hamkke hejwo
aju oren siganeul-lodo
neul gateun jarieso bitnajugil
nemam noegeman julge
nimamsoge segyojin byoldo
nimamsok bitnadon byoldo
naege marhe yongwonhi nol saranghe
nemam noman barabolgoya
tto nodo namaneul barabwa julle
uri soroye byori dwe~ jugil
prok prok prok…
Jung Hee tepuk tangan setelah Min Hyuk selesai meawakan lagu d=Star dengan sangat sukses.
“bagaimana? Aku sangat tampan kan?” Tanya Min Hyuk pada Jung Hee.
“eung. Sangat tampan. Oppa, aku ingin bertanya sesuatu. Bolehkan?”
“tentu saja. Kau mau bertanya apa?”
“apa, kau penyanyi asli dari lagu ini? Kang Min Hyuk oppa?” Tanya Jung Hee. Bibirnya bergetar.
“menurutmu?” Min Hyuk membuat Jung Hee penasaran.
“Aa. Oppa. Jangan membuat aku mati penasaran.”
“geuree.. ne~~ kang Min Hyuk yang sekarang ada dihadanmu ini lah penyanyi asli dari lagu yang berjudul Star. Lagu itu adalah lagu solo pertamaku.”
“jinjjareo??? Jinja oppa?”
“ne~ apakah aku terlihat seperti orang yang sedng lipsynch? Ha?” canda Min Hyuk. jung Hee tertawa lepas. Egitupula Min Hyuk.
“sekarang aku sangat baagisa oppa. Tuhan mengablkan permintaanku. Aku tak menyangka semua ini akan terjadi.”
“Jung Hee-ah.. aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Tanya Min Hyuk dengan serius.
“Ada apa oppa?” Jantung Jung Hee berdebar.
“Jung Hee-ah.. sebenarnya.. sebenarnya.. aku.. aku.. sudah lama menyukaimu. Sejak kau datang ke Blue café dan duduk didekat kaca jendela. Senyummu begitu manis. Dan sejak itu aku selalu memperhatikan tingkah lakumu. Aku juga sadar kalau ada sepasang mata yang memperhatikan aku ketika aku sedang bermain drum. Aku tahu itu kau. Dan aku semakin yakin ketika kau mengaku kalau kau sangat suka lagu soloku. Sebenarnya waktu itu aku sangat ingin menberi tahumu kalau suara di lagu itu adalah suaraku. Penyanyi asli. Tapi, aku belum punya keberanian. Berkat Yong Hwa hyung, aku tahu namamu. Dan aku semakin ykin ketika aku tahu, rumahmu berdekatan dengan rumahmu.”
“oppa, sebenarnya, saat itu aku tidak menyukaimu. tapi, setelah aku selalu memperhatikanmu bermain drum, entah kenapa hatiku mulai berdebar apabila aku melihatmu. Dan mulai sekarang, aku akan belajar bagaimana agar aku lebih menyukaimu.”
“jeongmalyeo? Jung Hee-ah.. maukah kau… menjadi pacarku??”
Jung Hee berpikir sejenak. “eung..” Jung Hee mengangguk. Seketika, terdengar letusan kembang api yang berada disekeliling taman.
“MWO? AKU TIDAK MENDENGARNYA??” ucap Min Hyuk dengan keras. “BISA KAU ULANGI SEKALI LAGI?”
“EUNG! AKU MAU MENJADI PACARMU OPPA!!” teriak Jung Hee kepada bintang yang mengerling kearah mereka.
“BINTANG! SEKARANG KAU BENAR-BENAR MENJADI MILIKKU!! AKU MENCINTAIMU BINTANGKU!” teriak Min Hyuk. kemudian Min Hyuk mendekatkan wajahnya ke wajah Jung Hee, dan pelan-pelan, bibirnya mengecup bibir Jung Hee. CUP~ <3 Jung Hee yang semula terkejut, akhirnya diam dan menikmati kecupan dari bibir Min Hyuk.
“kau tahu oppa, kau merebut ciuman pertamakku.” Ucap Jung Hee setelah Min Hyuk mengecup bibir Jung hee.
“baguslah kalau begitu. Aku akan menjadi orang yang keberapapun yang akan mengecup bibirmu yang manis itu.”
“kau bisa saja oppa.” Min Hyuk dan Jung Hee tersenyum kemudian berpelukan dan bersama sama menatap langit. Bintang-bintang dilangit pun ikut tersenyum.
-
nimamsoge segyojin byoldo (The star engraved in your heart)
nimamsok bitnadon byoldo (The star that shines in your heart, I hope that is me)
naege marhe yongwonhi nol saranghe (Forever I will love you)
nemam noman barabolgoya (My eyes will only look at you oh)
tto nodo namaneul barabwa julle (oh will you only look at me too)
uri soroye byori dwe~ jugil (Let us be each other’s stars)
-
END


Gimana? Bagus ga? Mianhae kalo kurang bagus. Ohiya, bakso. Aku ga tau apa saja makanan khas korea. Hehe.. ya jadi aku pake saja bakso sama udang saus tiram. Wkwkwkw.. soalnya aku jarang jalan-jalan sama makan diluar sih. Hehe..
Jangan lupa kasih komen ya!! Kalua ada kritik dan saran, jang sungkan ditulis juga.
Gomawo chingu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar