Title :
You’re My Star
Author : Naufaru Hikuto a.k.a Naufal
(@nayeol_nau)
Cast :
Kang Min Hyuk (CN BLUE), Lee Jung Hee (OC)
Cameo : Jung Yong Hwa (CN BLUE),
Park Ju Shin (OC)
Credit song : Star by Kang Min Hyuk (OST
Heartstrings)
Genre : Romance
Rating : T
Length : oneshot, Song fic
Disclaimer :
cast milik Tuhan, dan cerita milik Author. Tapi ada dikit2 inspirasi dari K-Drama
Heartstrings.
Author’s note : Annyeong! Akhirnya, fanfic pertamaku jadi.
Terispirasi dari K-Drama Heartstrings yang kebetulan dibintangi oleh Kang Min
Hyuk. Kang Min Hyuk biasku di CN Blue*trus gw suruh bilang apa?* :P. Dan
setelah ndengerin lagu Star yang juga dinyanyiin Min Hyuk, munculah ide untuk
buat fanfic. Dan jadilah fanfic ini. Gregetan pengen cepet-cepet nyelesein
sampai akhirnya jam 2 malem selese. Maaf kalau fanfic ini kurang menarik,
bahasanya aneh. Yah, ini fanfic pertama. Dan fanfic ini hanya dibuat dalam 1
hari. Jadi, maklumi ya.. hahahaha.. ok.. selamat membaca. Oh iya, maaf kalo ada
typo. Hehehe.. soalnya buatnya udah rada ngantuk.
Note : jangan lupa, kalo punya
lagu Star by Kang Min Hyuk (OST Heartstrings) baca fanfic ini sambil ndengerin
lagu itu. pasti akan lebih asyik. Hehehe..
.
.
.
haneure bitnadon byori (Star that shines in
the sky)
jo molli bitnadon byori (Star that shines
far away from me)
ne mame neryowannabwa (Seems like you came
down to my heart)
gaseume segyojin byori (Star engraved in my
heart)
gaseume bitnadon byori (Star that shines in my
heart)
ama noin-got gata (I think that might be you)
-
Kang Min Hyuk POV
Anak itu lagi. Apa yang sedang dilakukannya? Sepertinya dia
siswa SMA. Apa dia sedang melamun? Memikirkan pacarnya? Aaaa.. ani ani aniyeo…
jangan! Dia tak boleh punya pacar! Dia sudah seperti bintang yang bersinar
dihatiku. Namun aku belum punya keberanian untuk mengenal bintang itu.
Author POV
“ya! Kang Min Hyuk! Ayo mainkan Drummu. Semua orang
memandangmu.” Teriak Yong Hwa. “Haa.. kau melamun ya?” omel Yong Hwa, sang
Vokalis sekaligus Gitaris yang sedikit cerewet. Yong Hwa memandang ke
sekeliling mencari siapa yang sedang diperhatikan oleh Drummer nya itu.
“Aisshh.. Hyung, babo! Kaget tau! Dasar.” Min Hyuk
menggerutu sambil mengambil stik drumnya yang terjatuh.
“Aaaa.. gadis itu ya? Kau mau tahu? Aku kenal gadis itu.”
Ucap Yong Hwa enteng sambil menunjuk kea rah Jung Hee. Min Hyuk membelalakan
matanya. Kaget.
“Mwoya? Kkkkk kau kenal gadis itu?”
“ne~ aku kenal.” Yong Hwa mengangguk sambil membenarkan mic yang
ada didepannya.
“eeemm.. berarti, kau tahu nama gadis itu? Beri tahu aku!
Hyung! Please~~. Kalau kau memberitahuku, kau akan kutraktir makan nanti.”
mohon Min Hyuk pada Yong Hwa.
“jeongmalyeo?? Traktir yeaaaa!!! Geure~~ tapi nanti setelah
kita tampil. Kau tahu, semua pengunjung sedang menantikan penmpilan band kita. Lihat! Termasuk gadis itu. Berikan
penampilan terbaikmu agar gadis itu melirikmu. Hahaha..”
“Ooo.. ne hyung!” Min Hyuk tersenyum memandang gadis itu. dan
mereka pun memulai pertunjukan band mereka.
Lee Jung Hee POV
Seperti biasa, aku mengunjungi Blue Café yang letaknya tak
terlalu jauh dengan sekolahku. Kau tahu, tempat ini sangat bagus untuk mencari
inspirasi. Ditambah lagi, di Café ini ada sebauh Band yang cukup terkenal. The
Water Band. Vokalisnya tampan. Jung Yong Hwa namanya. Dia itu masih saudara
denganku. Selain tampan suaranya juga bagus. Aku suka lagu-lagu yang mereka
ciptakan. Namun, bertolak belakang dengan sang vokalis, sang Drummer terlihat
acak-acakan. Aku tak tahu namanya. Tetapi entah kenapa charisma sang Drummer menarik
perhatianku. Aksinya ketika mengebuk-gebuk drum terlihat sangat keren.
Aku memilih tempat duduk yang berada dekat kaca jendela agar
bisa leluasa melihat kearah luar café. Selain itu, dari sini bisa melihat
dengan jelas aksi drummer The Water band. Hahaha..
--
Author POV
1 Jam berlalu, akhirnya Jung Hee menemukan ide untuk novel
yang sedang dia buat. Novel ini hampir selesai. Karena itu akhir-akhir ini Jung
Hee sering mempir ke café ini, agar novelnya cepat jadi dan akan segera diterbitkan.
Ya, itung-itung untuk menambah uang jajannya.
aju oren mon
yetnalbuto, na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara…
Handphone Jung Hee bergetar. Dengan segera Jung Hee mangmbil
HP nya yang ada didalam tas.
“Yeboseyeo? Ada apa
Eomma?”
“ne~ akan kupesankan 1.”
“Ne~”
“Aishsh.. dasar Jung
Woon. Dasar anak manja. Kenapa dia tidak beli sendiri. Berjalan keluar dan
membeli jus sendiri. Dan akhirnya aku yang terlibat. Dasar anak malas!” Jung
Hee menggerutu. Ibunya menelpon agar Jung Hee membelikan adiknya jus mangga.
Jung Hee paling sebal kalau disuruh mampir dan itu hanya untuk memuaskan
keinginan adiknya, Jung Woon.
Kruuukkk kruuuyyyuuk
Cacing di perut Jung Hee memberi isyarat agar majikannya itu
segera memasukkan makanan ke dalam perut. Tanpa pikir panjang, Jung Hee
melangkahkan kakinya ke sebuah Restoran. Lapar dan ingin segera makan makanan
yang lezat.
Sementara itu
ditempat parkir Blue café…
“Hyuuuung!! Yong Hwa hyuung!!” Min Hyuk teriak memanggil
Yong Hwa.
“NEEE~~~!!!” dari kejauhan Yong Hwa menyaut. “Ada apa??”
“hey, kau harus menepati janjimu.”
“janji apa? Ohiya. Aku tahu. tapi jangan lupa traktir yaa!!”
“ok.. ok.. tapi sekarang beritahu aku dulu!” Min Hyuk sudah
tak sabar menunggu. Yong Hwa yang sedang menyandarkan sepedanya pada tembok, terlihat
tersenyum melihat temannya sedang bahagia.
“kau tahu.. dia itu siswa SMA Sophia. Sekarang dia duduk di
bangku kelas 3. Mau tahu namanya??” Yong Hwa membuat Min Hyuk semakin
penasaran.
“aaaiiishh.. cepat hyung. Kau jangan membuatku mati
penasaran dong.” Canda Min Hyuk.
“baiklah. Lee Jung Hee. Puas?!”
“M…m…mm… mwo? Lee.. Lee Jung Hee. Lee Jung Hee ya?? Namanya
bagus seperti orangnya.” Min Hyuk tersenyum.
“sekarang, giliran kau yang menepati janjimu. Ayo traktir
aku makan!”
“Aaa.. baiklah. Aku juga sudah sangat lapar.” Min Hyuk
tersenyum sembari memegang perutnya yang keroncongan.
“kau selalu saja seperti itu. dimanapun dan kapanpun, kau
selalu lapar. Dasar!” celetuk Yong Hwa.
“inilah aku. Aku tak tau kenapa aku selalu lapar. Mungkin
karena cacing didalam perutku ada banyak jumlahnya.” Canda Min Hyuk. “Ayo!”
--
“Hyung, kau mau pesan apa??” tawar Min Hyuk.
Yong Hwa sedang sibuk membaca food list yang isinya banyak
sekali nama makanan. Semuanya terlihat enak. Jelas saja. Ini Restoran mahal.
“emm.. aku pesan ini! Udang saus tiram. “ akhirnya Yong Hwa
memesan 1 makanan.
“baiklah. Aku bakso! Bakso ya!! Emm.. tunggu. 3 mangkok.
Hehe” Min Hyuk tersenyum.
“Mwo?? Dari banyak jenis makanan, kenapa kau hanya memesan
Bakso yang dimana-manapun dijual. 3 mangkok pula. Dasar orang aneh. Ckckck. “
celoteh Yong Hwa. Kalau ditanya siapa orang paling aneh sedunia, Yong Hwa pasti
akan menjawab Kang Min Hyuk. Jelas saja. Tingkah lakunya memang aneh. Cara
berpakaiannya saja aneh. Penampilannya juga aneh. Tapi, kalau sudah memegang
stik drum, Min Hyuk kelihatan sangat keren. Orang paling keren sedunia. Hahaha
“biar saja. Direstoran ini, Baksonya sangat enak!” jawab Min
Hyuk acuh.
“heee.. kau ini. Aaahh.. terserah kau saja lah.”
30 menit kemudian…
“ya, Min Hyuk-ah.. aku kenyang. Gomawo ya semua ini. Aku
sudah benar-benar kenyang.” Ucap Yong Hwa kekenyangan. “perutku sudah mulai
buncit. Aaasshh..”
“hah? Kau sudah kenyang? Tambah lagi? Aku masih belum
kenyang. Malah masih lapar. Noona! 1 lagi ya! Aku masih lapar.” Teriak Min Hyuk
memanggil pelayan restoran.
“Mwoya? Tambah lagi? Aasshh aku tidak tahan melihatmu.
Sebegitu enaknya Bakso itu? sampai-sampai kau sudah nambah 3 kali. Gila kau
ini. Ckckck” omel Yong Hwa. Tiba-tiba ringtone hp Yong Hwa berbunyi.
“Yeoboseyeo?” “ne hyung.. aku segera pulang.” “ne~~”
Cklik. “Min Hyuk-ah, Hong Ki Hyung menelpon menyuruhku
segera kembali ke Blue café. Kau bagaimana?” Tanya Yong Hwa.
“hmm? Aku masih lapar. Kau saja duluan. Aku yang membayar
semua.” jawab Min Hyuk.
“geure~ makan saja yang banyak sampai kenyang. Aku pulang
dulu ya! bye!” Yong Hwa berjalan keluar Restoran. Ketika dipintu Restoran, Yong
Hwa tidak sengaja menabrak seorang gadis.
“Aaahh.. aduuh.” Gadis itu mengaduh.
“Andwae.. gwaenchanayeo? Kau tak apa? Aaahh.. kau Lee Jung
Hee kan? Iya! Kau Lee Jung Hee. Apa kabar?” ternyata gadis yang ditabrak Yong
Hwa adalah Lee Jung Hee.
“ Aah.. Jung Yong Hwa oppa. Ne~ Gwaenchana. Aku tak apa-apa.
Baik. Kau tahu oppa. Aku sering melihatmu di Blue café. Kau vokalisnya kan?”
“Ooo.. iya. Bagaimana penampilanku di café? Keren kan?”
“sangat keren. Teman-temanku mengagumimu oppa. Aku juga.
Lagu yang kau ciptakan bagus.” Puji Jung Hee pada Yong Hwa. Seketika Yong Hwa
tersipu malu.
“Hmm.. Gomaweo pujiannya. Oh iya. Aku lupa. Aku harus segera
ke Blue café. Sesorang menungguku. Kapan-kapan kita ngobrol lagi. Ok?!
Annyeonghi!” kemudian Yong Hwa berlari menuju tempat parkir.
-
ttollineun soriga deullini, Oh Star (Can you
hear a quavering voice? Oh star)
tteugoun simjangeul
neukkini, You’re my star (Can you feel
my passionate heart? You’re my star)
-
Min Hyuk yang sedang asyik dengan makanannya, belum
menyadari bahwa orang yang sedang disukainya masuk ke restoran yang sama
dengannya sekarang. Sementara itu, Jung Hee melihat sekitar mencari-cari tempat
duduk yang tersisa. Disudut ruangan Jung Hee melihat seseorang yang lahap
sekali menyantap makanannya. Sepertinya sudah 5 mangkok yang dia makan. Jung
Hee geleng-geleng kepala.
“ckckck.. lahap sekali makannya. Aku jadi sangat-sangat
lapar.” Kemudian Jung Hee duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat Min Hyuk. Setelah
itu Jung Hee melirik lagi ke tempat Min Hyuk.
“sepertinya aku tak asing dengan orang itu. hmm.. siapa ya?
Aah.. drummer itu! Drummer keren itu. mungkin dia lelah menggebuk drum,
makannya dia makan dengan sangat lahap.” Gumam Jung Hee. Setelah itu dia focus
terhdap makanannya dan mulai menyantap makanannya.
Min Hyuk yang sedang lahap, merasa seperti ada yang sedang
mengamatinya. Min Hyuk melihat ke sekeliling ruangan. Manic matanya menemukan
seorang gadis yang disukainya. Lee Jung
Hee. Gumam Min Hyuk dalam hati. Kini dia tahu nama gadis itu. Min Hyuk pun
tersenyum sembari memperhatikan Jung Hee yang sedang focus ke makanan yang ada
dihadapannya.
“dia pun terlihat manis saat makan. It’s really my star.”
Min Hyuk berkata pada dirinya sendiri. Memuji sang bintang. “Aahh. Akhirnya aku
kenyang juga. Tapi, bintangku masih disini. Akan kutunggu bintangku hingga dia
selesai makan. Oh bintang..” Min Hyuk tersenyum kembali memperhatikan Lee Jung
Hee. Jung Hee sepertinya sadar ada yang sedang memperhatikan dirinya. Dia
melihat ke sekitar. Dan akhirnya, matanya menemukan sepasang mata yang sedang
memperhatikannya.
“haa? Drummer keren itu. dia sedang melihatku?” Tanya Jung
Hee pada dirinya sendiri. Kemudian Jung Hee tersenyum pada Min Hyuk. Min Hyuk
yang tahu kalau Jung Hee sedang melihatnya, melambaikan tangan kepada Jung Hee.
Seperti menyapa. Jung Hee membalas melambaikan tangannya dan tersenyum.
“Ohh.. Bintangku tersenyum padaku. Jinjaa?? Aah.. Gomawo
Tuhan. Senyumnya manis sekali.” Min Hyuk membenarkan kacamatanya yang melorot.
Dan kemudian melanjutkan perhatiannya pada Jung Hee. Jung Hee melanjutkan
makan.
“Aahh.. aku bosan disini. Sebaiknya aku menunggunya diluar.”
Min Hyuk beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke kasir. Setelah itu dia
berjalan keluar dan menunggu Jung Hee dudu di taman depan Restoran.
Tak lama kemudian, Jung Hee keluar dari Restoran dan
berjalan kaki. Min Hyuk diam-diam mengikuti Jung Hee dibelakang.
aju oren mon
yetnalbuto, na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara…
HP Jung Hee bergetar. Dengan segera Jung Hee mengangkat
telponnya. Dari Eommanya.
“ne~ eomma. Tunggu sebentar. Ini aku hampir sampai di kedai
jus…. Ne~ aku habis makan. Aku lapar…. Ne~” Jung Hee menutup telponnya. Dan mendesah.
“ssshhh.. Jung Woon. Sabar ya!!” Jung Hee menggerutu. Kemdian Jung Hee berhenti
dan masuk kedalam Kedai jus buah. Min Hyuk juga ikut masuk kedalam kedai jus
itu.
“Eonnie, aku pesan Jus mangga satu dan jus nanas satu ya!
Dibungkus. Gomawo!” pesan Jung Hee.
“Noona, aku pesan jus Strawberry 1 ya!” Min Hyuk pun ikut
memesan jus. Jung Hee menoleh ketika mendengar suara Min Hyuk yang sedng
memesan jus.
“hee?? Itu kan drummer keren itu. kenapa dia juga bisa ada
disini? Apa dia mengikutiku?” ucap Jung Hee heran. Min Hyuk menoleh ke Jung Hee
dan tersenyum pada Jung Hee. Jung Hee pun membalas senyumannya.
-
aju oren mon yetnalbuto (From a long time ago)
na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara (I know that you are the love I’ve been
dreaming of)
onjena hamkke hejwo (Let us always be together)
aju oren siganeul-lodo (Even if time passes)
neul gateun jarieso bitnajugil ((hope that you) Always shine on the same
place)
nemam noegeman
billyojulge (My heart, will only be
given to you )
-
“noona..
uangku kurang. Bagaimana?” Min Hyuk memelas dihadapan Noona-noona pelayan di
kedai jus sambil merogoh-rogoh saku celananya mencari uang. Uang Min Hyuk habis
untuk membayar makanan di restoran tadi. Min Hyuk menyesal telah mebeli bakso
dengan jumlah banyak. Dan kini, dia tidak bisa membayar jus yang dia beli. Dari
kejauhan, Jung Hee yang mendengar percakapan pelayan kedai dengan Min Hyuk pun
berbalik arah. Jung Hee merasa kasihan terhadap Min Hyuk wajahnya memelas
menatap pelayan kedai.
“Eonnie, ini
uang kekurangannya.” Jung Hee meberikan uangnya kepada pelayan kedai. Min Hyuk
mendongakan kepalanya dan melihat Bintangnya ada dihadapannya sekarang.
“A.A.Aniiyaa.. k.k.kkau.. tak usah.
Aku tidak apa-apa.” Min Hyuk gugup.
“Gwaenchana. Aku hanya ingin
menolongmu. Jadi, jangan menolak ya.” Jung Hee tersenyum pada Min Hyuk. Jantung
Min Hyuk berdebar-debar sangat kencang. Hanya tersenyum membalas Jung Hee yang
bisa dilakukannya.
“emm.. Gomaweo! Mianhae
merepotkanmu.“ Min Hyuk membungkuk menunjukkan rasa terimakasihnya. “boleh tahu
siapa namamu?” Tanya Min Hyuk pura-pura belum mengetahuinya.
“umm. Lee Jung Hee. Kalau kau oppa?”
Tanya Jung Hee. Huwaa?? Dia memanggilku
oppa! Teriak Min Hyuk dalam hati.
“Emm.. Kang Min Hyuk.” Jawab Min
Hyuk. Pipinya bersemu merah.
“oppa, sepertinya kau itu drummer
keren The Water band yang ada di Blue café ya?” Tanya Jung Hee. Mwo? Drummer keren? Bintangku menyebutku
Drummer Keren. Waaaaaaaaww.. kalau saja dia tidak mempunyai rasa malu
sedikitpun, pastinya Min Hyuk sudah loncat-loncat kegirangan.
“mwo? Drummer keren? Sekeren itukah
aku?” Min Hyuk mengangkat kerah kemejanya. Narsis.
“ne~ kau sangat keren ketika
menggebuk-gebukkan stik drummu. Aku sering melihatmu sewaktu kau memainkan
drum. Kereen..” ujar Jung Hee membuat Min Hyuk tersenyum malu.
Kau
tahu, aku juga sering memperhatikan tingkah lakumu saat aku menggebuk stik
drumku. Ucap Min Hyuk dalam hati. Aku
juga sering melihatmu tersenyum kepadaku. Ketika itulah aku menyukaimu. Tapi
ini bukan saatnya mengatakan itu padamu.
“oppa, kau sedang melihat apa?” Jung
Hee membuyarkan lamunan Min Hyuk. Min Hyuk terkejut ketika Jung Hee menyadari
kalau Min Hyuk sedang melamun.
“Eo? Aahh.. tidak. Aku sedang tidak
melihat apapun. Hanya sedang sedikit berpikir.” Canda Min Hyuk. “bisa kita
menobrol sebentar?” tawar Min Hyuk. Min Hyuk ingin tahu lebih banyak tentang
Jung Hee.
“eemm.. tapi adikku sedang menunggu
jus nya dirumah. Lain kali ya. Emm.. kita bisa mengobrol besok di Blue café.
Hampir setia pulang sekolah aku mampir ke sana.” Tolak Jung Hee.
Kalau
itu, aku sudah tahu dari dulu Jung Hee-ah. Tak ada jalan lain. Min Hyuk pun
mengangguk.
“ok, kalau begitu, bolehkah aku
mengantarmu pulang? Itung-itung sebagai rasa terimakasihku karena kau sudah
membayarkan aku jus tadi.” Tawar Min Hyuk.
“emm. Baiklah. aku tidak bisa
menolak kebaikanmu. Rumahku kearah utara. Apa tidak berlawanan arah dengan mu?”
Tanya Jung Hee.
“utara? Kebetulan sekali. Rumahku
juga kearah utara. Ayoo. Kita bisa naik bus bersama-sama. Emm.. aku tak membawa
motor. Hehe. Tak apa kan?”
“Gwaenchana. Aku juga biasa naik
bus. Gaja!” ajak Jung Hee.
“gaja!” dan akhirnya mereka berdua
pun berjalan bersama.
Sesampainya
di halte..
“Busnya lama sekali..” Jung Hee
bolak-balik menengok jam tangannya. “sudah jam 3. Pasti Jong Woon sudah
menunggu jusnya.” Jung Hee membuka percakapan. Keduanya terlihat sangat
canggung. Saking berdebarnya, Min Hyuk tak bisa berkata-kata.
“iya.”
aju oren mon
yetnalbuto, na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara….
Mwo?
Itu kan lagu solo pertamaku. Ucap Min Hyuk dalam hati.
“waa.. pasti dari eomma.” Jung Hee
mengakat telponnya. Benar, dari eommanya.
“ne eomma. Ini sebentar lagi. Aku
sudah membeli jusnya… ne~.. dalam perjalanan eomma… ne~~” cklik. Jung Hee
menutup telpon.
“emm.. itu tadi lagu Star kan?”
Tanya Min Hyuk.
“eo? Ne~ itu lagu Star. Aku sangat
suka lagu itu. itu lagu favoritku. Suara penyanyinya sangat lembut. Isi lagunya
juga sangat bagus. Tapi aku tidak tahu siapa penyanyi aslinya. Lagu ini kudapat
dari seorang teman. Temanku juga tak tahu siapa penyanyi nya. Huft. Kalo saja
aku tahu, aku pasti akan menjadi fans beratnya dan akan mendownload semua
lagunya. Dan kalo saja bisa, aku ingin penyanyinya menyanyikan lagu ini
dihadapanku dan menyanyi khusus untukku. Tapi itu tidak mungkin.” Jelas Jung
Hee panjang lebar. Jung Hee belum tahu kalau sebenarnya Kang Min Hyuk lah
penyanyi asli lagu itu.
“Ooo.. seperti itukah?” Min Hyuk
pura-pura. “boleh aku mendengarnya?”
“tentu saja. Kau pasti juga akan
suka!” Jung Hee girang. “ ah itu busnya! Kita naik dulu. Nanti didalam bus, kau
boleh mendengarkannya. Gaja!” mereka berdua pun masuk kedalam bus dan duduk
sebangku.
“tak apa kan kalau aku sebangku denganmu?”
“ne gwaenchana. Jangan khawatir.
Duduk saja.”
“ini.” Jung Hee memberikan
earphonenya pada Min Hyuk.
haneure
bitnadon byori
jo
molli bitnadon byori
ne
mame neryowannabwa
gaseume
segyojin byori
gaseume
bitnadon byori
ama
noin-got gata
ttollineun
soriga deullini, o star
tteugoun
simjangeul neukkini, yo my star ~
“kau benar.
Suaranya lembut. Lagunya juga sangat enak didengar.” Min Hyuk melepas
earphonenya dan memberikannya pada Jung hee. Min Hyuk baru sadar. Ternyata
memang suaranya sangat lembut dan bagus saat menyanyikan lagu itu. ingin sekali
rasanya Min Hyuk meberi tahu bahwa penyanyi aslinya itu sedang berada dihadapan
Jung Hee. Namun, ini bukan saat yang tepat. Min Hyuk akan berpikir dan
merencanakannya dahulu.
Jika kau
masih ingin mendengarnya, kita bisa mendengarkan berdua.” Jung hee kembali
memberika earphone sebelah kanannya kepada Min Hyuk.
“eung.. emm.. Jung Hee-ah.. boleh
kita bertukar nomor handphone? Agar kita bisa lebih akrab.”
“eo? Em.. baiklah. ini.. “ Jung Hee
mengangguk. Kalau saja bisa, Min Hyuk pasti sudah berteriak
sekencang-kencangnya. Bintangnya memberinya nomor Handphone!
“ok.. Gomawo!” Min Hyuk tersenyum
menatap Jung Hee. Jung Hee pun ikut tersenyum.
Beberapa saat kemudian, bus
berhenti. Jung Hee pun turun dari bus.
“sudah sampai ya?” Tanya Min Hyuk.
Min Hyuk juga ikut turun dari bus.
“ne~ rumahku didaerah sini.” Jawab
Jung hee.
“berarti rumah kita berdekatan.
Rumahku juga ada didaerah sini.”
“Jinja?”
“ne~ ayo, kita bisa berjalan
bersama.”
“hmm..” Jung Hee mengangguk.
Mereka pun berjalan bersama hingga
akhirnya sampai diperempatan dekat rumah Jung Hee.
“oppa, rumahku belok ke sebelah
kiri. Kalau oppa?”
“aku juga disebelah kiri. Waoo..
rumah kita berdekatan ternyata. Aku baru sadar kalao aku punya tetangga yang
sangat cantik manis dan baik hati.”
“jinnjaaa?? Jangan berlebihan oppa.”
Jung Hee tersipu malu.
“eung.. “ Min Hyuk sangat gembira
sekarang. Rumah bintangnya ternyata tak jauh dari rumahnya. Malahan, sagat
berdekatan. Hanya berjarak 2 rumah.
“ini rumahku Jung Hee-ah. Kalau mau
mampir, mampir saja. Jangan sungkan-sungkan. Dengan senang hati, pintuku
terbuka lebar untukmu. Hehe.” Tawar Min Hyuk.
“baiklah. kalau ada waktu, aku akan
mampir. Rumahku ada dipojok jalan. Kau juga ya oppa! Mainlah kerumahku. Sampai
jumpa oppa!” Jung Hee berbalik arah dan berlari meuju rumahnya yang hanya
berjarak 2 rumah dari rumah Min Hyuk.
“Annyeonghi! Gomaweo Jung Hee!” Min
Hyuk berteriak kepada Jung Hee yang kini sudah berada didepan gerbang rumahnya.
Ini
akan menjadi malam yang sangat indah. Lihat! Malam ini pasti Bintang bersinar sangat terang
seolah sednang tersenyum padaku. Gumam Min Hyuk.
-
ttollineun soriga deullini (Can you hear a quavering voice? Oh star )
tteugoun simjangeul
neukkini (Can you feel my passionate
heart? you’re my star)
-
--
Keesokan
pagi..
Jung Hee keluar membuka gerbang
rumahnya. Diwaktu yang sama, Min Hyuk juga membuka gerbang rumahnya. Jung Hee melihat
Min Hyuk yang sedang menutup pintu gerbang. Begitu pula Min Hyuk. Min Hyuk
menengok kearah Jung Hee dan tersenyum.
“hey Jung Hee-ah. Mau berangkat
sekolah ya? Bagaimana kalau kita berangkat bersama-sama?”
“eung. Gaja.”
“emm Jung hee-ah, apakah nanti kau
akan mampir ke Blue café lagi?”Tanya Min Hyuk dengan gugup.
“ne~ seperti biasa. Aku akan
menyelesaikan novelku. Memangnya ada apa?”
“emm. Tak ada apa-apa. Hanya ingin
bertanya.”
Kau
tahu, Jung Hee, aku akan membuat kejutan untukmu nanti. Tunggu saja.
“o oppa. Sekolahku kearah barat.
Bagaimana dengan mu?”
“emm.. kampusku ke arah timur. Yah,
kali ini kita harus berpisah. Daah!” Min Hyuk sedih. Kali ini dia harus
berpisah dengan bintangnya. Tapi tenang saja. Nanti di café pasti dia akan
bertemu dengan bintangnya lagi. Jadi, jangan khawatir Kang Min Hyuk!
“dah oppa! Sampai jumpa!” Jung Hee
melambaikan tangannya pada Min Hyuk. Min hyuk pun membalasnya.
--
“Jung Hee! Lee Jung Hee!” Park Ju
Shin, teman sekelas Jung Hee memanggil Jung Hee yang sedang berjalan kearah
halte bus.
“Ada apa Ju Shin??”
“eodiga?” Tanya Ju Shin.
“emm.. seperti biasa. Ke Blue café.
Novelku hampir jadi. Aku mencari inspirasi disana. Kau mau ikut??”
“emm. Boleh. Aku ingin refreshing
sebelum belajar Fisika untuk ulangan lusa.”
“kau ini.”
“memangnya kau tidak belajar?
Kerjaanmu sepertinya hanya membuat novel yah? Tapi bagaimana bisa kau mendapat
peringkat 1 dikelas kalau kerjaanmu hanya menulis novel, eo?!”
“eo? Aku belajar di malam hari.”
“ehmm.. kalau itu si aku juga.
Geuree, geurom, gaja! Kita ke Blue Café.”
“gaja!”
Sesampainya
di Blue café…
“kita duduk di situ ya. Seperti
biasa, aku selalau duduk disitu.” Jelas Jung Hee.
“ye~~ geuree.. sepertinya disitu
tempat yang nyaman yaa..”
“jelas..”
“sepertinya akan ada pertunjukan
sebuah band ya?” Tanya Ju Shin.
“ne~ benar. The Water band namanya.
Kau tahu, vokalisnya tampan. Tapi aku lebih suka drummernya. Kereen..” Jung Hee
dengan semangat memberitahu Ju Shin tentang The Water band.
“jeongmalyeo? Aku jadi penasaran.”
“Tunggu saja. Sebentar lagi mereka
akan tampil.”
Sementara itu, Min Hyuk bersiap naik
ke panggung dan membawa drum kecilnya. Yong Hwa mengikuti Min Hyuk dan membawa
gitar akustiknya. Sepertinya akan ada sesuatu yang berbeda dari penampilan The Water
band.
Min Hyuk dan Yong Hwa sudah siap di
tempat duduknya di panggung. Siap membawakan sebuah lagu. Min Hyuk mencoba
mengetest mic yang dipegangnya.
“Itu dia! yang memgang gitar itu
vokalisnya. Dan yang memegang drum itu drummernya. Tapi kenapa yang yang
memegang mic bukan vokalisnya ya?”
“jinja? Vokalisnya sangat tampan!
Kyaaa.. “ Ju Shin sudah mulai dengan aksi layaknya seorang fangirl.
Kemudian, Min Hyuk pun mulai
menyanyi.
haneure bitnadon byori
jo molli bitnadon byori
ne mame neryowannabwa
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul neukkini, yo my star ~
“mwo? Ini
kan lagu Star. Lagu favoritku. Kenapa Min Hyuk oppa bisa menyanyikannya dengan
sangat persis seperti penyanyi aslinya?” Jung Hee terkejut ketika lagu
favoritnya dinyanyikan oleh Min Hyuk. Min Hyuk sangat menghayati ketika dia
sedang bernyanyi. Sesekali, Min Hyuk melihat kearah Jung hee dan tersenyum
kepada Jung Hee.
“kyaaaa!! lihat Jung Hee! Drummer
nya tersenyum kearah kita! kyaaa.” Teriak Ju Shin histeris. Jung Hee pun
menuutup telinganya. Teriakan Ju Shin benar-benar akan membuat gendang telinga
Jung Hee pecah.
“ya aku tau Ju Shin, tapi jangan
teriak didekat telingaku dong.” Gerutu Jung Hee. Kemudiandia kembali
memperhatikan Min Hyuk dan menggeleng-gelengkan kepalanya seirama dengan music.
Min Hyuk oppa benar-benar sngat persisi
seperti penyanyi aslinya. Apa dia penyanyi aslinya? Tapi mana mungkin. Aaishh..
sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Pikir Jung Hee dalam hati. Tapi dia
berharap kalau Min Hyuk lah penyanyi asli lagu Star itu.
Dan akhirnya, lagu Star itu pun
sukses membuat semua pengunjung café tercengang. Mungkin akan ada banyak fans
Min Hyuk bermunculan setelah ini. Termasuk Ju Shin.
“huwwaaa.. Drummer itu benar-benar
keren. Tapi entah kenapa aku lebih tertarik vokalisnya. Dia lebih tampan.
Permainan gitarnya juga sangat bagus.” Ju Shin akhirnya benar-benar menjadi
seorang fangirl dari Yong Hwa oppa.
“hmm.. terserah kau saja. Pertunjukan
selesai. Aku kan melanjutkan novelku. Ini hampir jadi. Jangan ganggu aku ya..”
Jung Hee memperingatkan Ju Shin agar tidak mengganggunya ketika menulis novel.
“ya! Lee Jung Hee. Lalu untuk apa
aku disini ha? Baiklah. Aku akan pulang. Aku tidak akan mengganggumu.” Ucap Ju
Shin dengan nada kesal.
“yaa.. itu lebih bagus.” Jung Hee
tersenyum dan melirik kearah Ju Shin. Ju Shin pun mencubit tangan Jung Hee.
“Aah. Sakit Ju Shin!”
“dasar. Baiklah. aku pulang
sekarang. Semoga novelmu itu sukses dan akan digemari banyak orang!”
“yaa.. Aamiin. Hahahaha..” Ju Shin
pun pergi meninggalkan Jung Hee.
Setelah turun dari panggung, Min
Hyuk kembali memperhatikan Jung Hee.
“Hyung, kau bisa membantuku kan?
Nanti malam jam setengah delapan di taman itu ya!” Min Hyuk memastikan Yong Hwa
untuk dapat membantu melancarkan rencana Min Hyuk. Setelah semalam berpikir,
Min Hyuk berhasil membuat rencana untuk Kencn pertamanya nanti malam. Kencan?
Sebenarnya ini bukan kencan. Melainkan pengakuan. Yeah.. confessing.
“sepertinya anak itu sedang sibuk.
Sebaiknya nanti saja aku mengirim pesannya. Aku takut dia terganggu.” Min Hyuk
berkata pada dirinya sendiri. “Kang Min Hyuk! Fighting!!” Min Hyuk menyemangati
dirinya sendiri.
2
jam kemudian.,
“yosh! akhirnya. Novel ke-3 ku jadi!
Yeeeaahh.. “ Jung Hee tersenyum gembira karena novel ke-3 nya sudah jadi. Dengan
segera, Jung hee mengirimpesan pada Ju Shin.
To : Park Ju Shin
Hey,
novel ke-3 ku sudah jadi. Dengan senang hati akan kutawarkan kau menjadi
pembaca pertama novel ke-3 ku ini. Kau mau kan?
Setelah mengirim pesan untuk Ju
Shin, Jung Hee pun membereskan semua barang-barang nya dan memasukkannya
kedalam tas. Tahu kalau Jung Hee sudah tidak sibuk lagi, segera mengirim pesan
yang dengan susah Min Hyuk merangkainya.
Min
Hyuk POV
To : Lee Jung Hee my star
Hey
Jung Hee-ah! Apa nanti malam kau tidak sibuk/tidak ada acara? Kuharap tidak.
Sent.
Yah. Akhirnya terkirim juga. Semoga sesuai dengan apa yang kurencanakan.
Jung Hee POV
Teteteerreeet..
Cepat sekali Ju Shin membalasnya. Dasar
Ju Shin.
“Eo? Bukan dari Ju Shin. Tapi dari
Min Hyuk oppa. Ada apa yaa??
From : Kang Min Hyuk oppa
Hey Jung Hee-ah! Apa nanti malam kau tidak
sibuk/tidak ada acara? Kuharap tidak.
Min Hyuk oppa? Kenapa dadaku
berdebar sangat kencang ya? Apakah sesuatu akan terjadi?
To : Kang Min Hyuk Oppa
Anii..
tidak ada. Memang ada apa oppa?
Min Hyuk POV
Aahh. Ini dari Jung Hee. Semoga
benar-benar sesuai rencana.
From : Lee Jung Hee my star
Anii..
tidak ada. Memang ada apa oppa?
Aaahh. Benar! Sesuai rencana!
To : Lee Jung Hee my star
Emm.. bisakah
nanti malam kita bertemu di taman di perempatan gang dekat rumah kita?
Jung Hee POV
Ada pesan masuk. Dari Min Hyuk oppa!
From : Lee Jung Hee my star
Emm.. bisakah
nanti malam kita bertemu di taman di perempatan gang dekat rumah kita?
To : Kang Min Hyuk oppa
Eeuungg..
kuusahakan bisa oppa. Jam berapa oppa?
Jantungku berdebar-debar. Ada apa ini?
Min Hyuk POV
Jung Hee bisa. Yeaaahh.. bintang itu akan benar-benar segera
jadi milikku!
-
aju oren mon yetnalbuto (From a long time ago)
na kkumkkwowatdon sarangi noin-gol ara (I know that you are the love I’ve been
dreaming of)
onjena hamkke hejwo (Let us always be together)
aju oren siganeul-lodo (Even if time passes)
neul gateun jarieso bitnajugil ((hope that you) Always shine on the same
place)
nemam noegeman
billyojulge (My heart, will only be
given to you )
-
--
Author POV
Malam hari pukul
07.00…
Jung Hee sudah rapih dengan pakaiannya. Walaupun ini bukan
kencan atau semacamnya, tapi ia harus tetap terlihat rapi. Diikatnya rambut
yang tergerai indah itu agar lebih rapi.
“siap. Kira-kira apa yang dilakukan Min Hyuk oppa nanti ya?
Aku jadi penasaran.”
Dan Jung Hee pun keluar berjalan meuju taman.
Sesampainya ditaman, tidak ada seorangpun yang dilihatnya.
Yang ada, hanya lilin lilin disepanjang jalan utama di taman itu.
“untuk apa lilin ini? Aahh.. biarkan saja. Ini pasti kerjaan
anak kecil disekitar taman. Mungkin anak itu lupa mematikan lilinya.” Pikir
Jung Hee. Kemudian dia berjalan menuju salah satu ayunan di taman itu.
Min Hyuk POV
“Hyung! Kau sudah menyiapkan semuanya kan? Setelah ini
berjalan dengan sukses, akan kuarltir makan kau. Do’akan aku ya!!” aku memastikan
semua kepada Yong Hwa hyung.
“yes sir. Semua sudah siap. Baiklah, akan kutagih janjimu
nanti! Semoga sukses!” ucap yong Hwa hyung memberi semangat padaku.
Semoga berjalan sesuai rencana. Langit cerah, bintang
bertaburan. Kang Min Hyuk! Fighting!
Author POV
Di taman…
Ketika Jung Hee sedang asyik bermain ayunan dan melihat bintang
di langit, tiba-tiba terdengar suara gitar diujung jalan utama taman.
haneure bitnadon byori
jo molli bitnadon byori
ne mame neryowannabwa
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul
neukkini, yo my star ~
“eo? STAR!” Jung Hee terkejut. Jung Hee menatap orang yang
kini ada didepannya. Kang Min Hyuk! kemudian kembali menikmati lagu Star yang
kini dinyanyikan oleh Min Hyuk.
“benar-benar seperti penyanyi aslinya. Sangat lembut.”
Min Hyuk berjalan diantara lili-lilin yang menyala yang
telah di set oleh Yong Hwa.
aju oren mon yetnalbuto na kkumkkwowatdon
sarangi, noin-gol ara
onjena hamkke hejwo
aju oren siganeul-lodo
neul gateun jarieso bitnajugil
nemam noegeman billyojulge
gaseume segyojin byori
gaseume bitnadon byori
ama noin-got gata
ttollineun soriga deullini, o star
tteugoun simjangeul
neukkini, yo my star ~
Dan sekarang Min Hyuk benar-benar ada dihadapan Jung Hee.
Min Hyuk terlihat sangat tampan dengan kemeja warna biru kotak-kotak.
aju oren mon yetnalbuto na kkumkkwowatdon
sarangi
noin-gol ara
onjena hamkke hejwo
aju oren siganeul-lodo
neul gateun jarieso bitnajugil
nemam noegeman julge
nimamsoge segyojin byoldo
nimamsok bitnadon byoldo
naege marhe yongwonhi nol saranghe
nemam noman barabolgoya
tto nodo namaneul barabwa julle
uri soroye byori dwe~
jugil
prok prok prok…
Jung Hee tepuk tangan setelah Min Hyuk selesai meawakan lagu
d=Star dengan sangat sukses.
“bagaimana? Aku sangat tampan kan?” Tanya Min Hyuk pada Jung
Hee.
“eung. Sangat tampan. Oppa, aku ingin bertanya sesuatu.
Bolehkan?”
“tentu saja. Kau mau bertanya apa?”
“apa, kau penyanyi asli dari lagu ini? Kang Min Hyuk oppa?”
Tanya Jung Hee. Bibirnya bergetar.
“menurutmu?” Min Hyuk membuat Jung Hee penasaran.
“Aa. Oppa. Jangan membuat aku mati penasaran.”
“geuree.. ne~~ kang Min Hyuk yang sekarang ada dihadanmu ini
lah penyanyi asli dari lagu yang berjudul Star. Lagu itu adalah lagu solo
pertamaku.”
“jinjjareo??? Jinja oppa?”
“ne~ apakah aku terlihat seperti orang yang sedng lipsynch?
Ha?” canda Min Hyuk. jung Hee tertawa lepas. Egitupula Min Hyuk.
“sekarang aku sangat baagisa oppa. Tuhan mengablkan
permintaanku. Aku tak menyangka semua ini akan terjadi.”
“Jung Hee-ah.. aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Tanya Min
Hyuk dengan serius.
“Ada apa oppa?” Jantung Jung Hee berdebar.
“Jung Hee-ah.. sebenarnya.. sebenarnya.. aku.. aku.. sudah
lama menyukaimu. Sejak kau datang ke Blue café dan duduk didekat kaca jendela.
Senyummu begitu manis. Dan sejak itu aku selalu memperhatikan tingkah lakumu.
Aku juga sadar kalau ada sepasang mata yang memperhatikan aku ketika aku sedang
bermain drum. Aku tahu itu kau. Dan aku semakin yakin ketika kau mengaku kalau
kau sangat suka lagu soloku. Sebenarnya waktu itu aku sangat ingin menberi
tahumu kalau suara di lagu itu adalah suaraku. Penyanyi asli. Tapi, aku belum
punya keberanian. Berkat Yong Hwa hyung, aku tahu namamu. Dan aku semakin ykin
ketika aku tahu, rumahmu berdekatan dengan rumahmu.”
“oppa, sebenarnya, saat itu aku tidak menyukaimu. tapi,
setelah aku selalu memperhatikanmu bermain drum, entah kenapa hatiku mulai
berdebar apabila aku melihatmu. Dan mulai sekarang, aku akan belajar bagaimana
agar aku lebih menyukaimu.”
“jeongmalyeo? Jung Hee-ah.. maukah kau… menjadi pacarku??”
Jung Hee berpikir sejenak. “eung..” Jung Hee mengangguk.
Seketika, terdengar letusan kembang api yang berada disekeliling taman.
“MWO? AKU TIDAK MENDENGARNYA??” ucap Min Hyuk dengan keras.
“BISA KAU ULANGI SEKALI LAGI?”
“EUNG! AKU MAU MENJADI PACARMU OPPA!!” teriak Jung Hee
kepada bintang yang mengerling kearah mereka.
“BINTANG! SEKARANG KAU BENAR-BENAR MENJADI MILIKKU!! AKU
MENCINTAIMU BINTANGKU!” teriak Min Hyuk. kemudian Min Hyuk mendekatkan wajahnya
ke wajah Jung Hee, dan pelan-pelan, bibirnya mengecup bibir Jung Hee. CUP~
<3 Jung Hee yang semula terkejut, akhirnya diam dan menikmati kecupan dari bibir Min Hyuk.
“kau tahu oppa, kau merebut ciuman pertamakku.” Ucap Jung
Hee setelah Min Hyuk mengecup bibir Jung hee.
“baguslah kalau begitu. Aku akan menjadi orang yang
keberapapun yang akan mengecup bibirmu yang manis itu.”
“kau bisa saja oppa.” Min Hyuk dan Jung Hee tersenyum
kemudian berpelukan dan bersama sama menatap langit. Bintang-bintang dilangit
pun ikut tersenyum.
-
nimamsoge segyojin byoldo (The star engraved
in your heart)
nimamsok bitnadon byoldo (The star that
shines in your heart, I hope that is me)
naege marhe yongwonhi nol saranghe (Forever
I will love you)
nemam noman barabolgoya (My eyes will only
look at you oh)
tto nodo namaneul barabwa julle (oh will you
only look at me too)
uri soroye byori dwe~
jugil (Let us be each other’s stars)
-
END
Gimana?
Bagus ga? Mianhae kalo kurang bagus. Ohiya, bakso. Aku ga tau apa saja makanan
khas korea. Hehe.. ya jadi aku pake saja bakso sama udang saus tiram. Wkwkwkw..
soalnya aku jarang jalan-jalan sama makan diluar sih. Hehe..
Jangan lupa
kasih komen ya!! Kalua ada kritik dan saran, jang sungkan ditulis juga.
Gomawo
chingu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar